Sunday, September 8, 2013

Tugas 1



Bab 1
Tinjauan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa lepas dengan yang namanya belajar. Belajar adalah proses multisegi yang biasanya dianggap sesuatu yang biasa saja oleh individu sampai mereka mengalami kesulitan saat menghadapi tugas yang kompleks. Ada beberapa peran belajar dalam kehidupan sehari-hari:
  1. Bagi individu, studi tentang ‘belajar’ dapat menjelaskan tentang pemerolehan berbagai kemampuan dan keterampilan, tentang strategi untuk menjalankan peran di dunia, serta tentang sikap dan nilai yang memandu tindakan seseorang.
  2. Belajar adalah penting bagi masyarakat. Untuk mempelajari tentang nilai, bahasa, dan perkembangan kultur-pengalaman yang diwariskan (Vygotsky, 1924/1979)
Belajar merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat dan individu, oleh sebab itu kita tidak bisa membiarkan proses pendidikan begitu saja.
Ada beberapa upaya prateoretis untuk menjelaskan tentang belajar.
  • Kebijakan tradisional
  • Filsafat 
  •  Pertumbuhan riset
Upaya-upaya awal untuk memahami belajar adalah melalui kebijakan tradisional, yang biasanya didasarkan pada pengalama, dan melalui filsafat. Problem dalam kebijaksanaan tradisional adalah informasi itu dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda-beda Tiga kriteria untuk semua teori adalah, seperangkat asumsi yang jelas tentang aspek belajar yang dibahas oleh teori, definisi yang jelas dari istilah penting dan prinsip spesifik yang diambil dari asumsi yang dapat diuji melalui riset. Kriteria keempat yang hanya berlaku untuk teori belajar adalah teori harus menjelaskan dinamika psikologis dasar dari kejadian yang mempengaruhi belajar.

Fungsi umum teori belajar:
  1. Sebagai kerangka riset
  2. Memberikan kerangka organisasi untuk item-item informasi
  3. Mengidentifikasi sifat dari peristiwa yang kompleks
  4. Mereorganisasi pengalaman sebelumnya
  5. Bertindak sebagai penjelasan kerja dari peristiwa
Selain fungsi umum, teori belajar juga memiliki beberapa fungsi khusus:
  1. Sebagai pedoman perencanaan instruksi
  2. Mengevaluasi produk untuk dipakai dikelas dan praktik belajar yang berlangsung 
  3. Mendiagnosa problem dan instruksi dikelas
  4.  Mengevaluasi riset berdasarkan teori
Perkembangan teori belajar dimulai pada awal abad ke 20, yang pertama pergeseran dari laboratorium ke ruang kelas terjadi pada tahun 1950-1975, yang kedua tumbuhnya psikologi kognitif yang terjadi pada tahaun 1975-1990,teori ini termasuk teori yang universal, yang ketiga tumbuhnya faktor pribadi,sosial dan kultural dalam belajar yang terjadi pada tahun 1980 sampai sekarang .
Pendapat konstruktivis mengenai sifat pengetahuan banyak mereduksi atau mengesampingkan peran realitas eksternal dalam produksi pengetahuan.
Problem utama dalam konstrutivisme sosial radikal yang dikemukakan oleh sebagian sarjana adalah:
  1. Kesimpulan tidak logis bahwa ilmuan akan mengembangkan teori yang berbeda jika mereka hidup dimasyarakat yang berbeda
  2. Penalaran logis dan bukti ilmiah/fisik bukan kriteria untuk menerima suatu teori
Implikasinya bagi ilmu pendidikan adalah: (a) jika pengetahuan adalah produk dari konvensi sosial, maka pendidikan  hanya perlu memastikan bahwa ide-ide akan sesuai dengan kepentingan yang kuasa; dan (b) pengembangan kemampuan kritis siswa tidak diperlukan jika tidak ada basis untuk menilai teori sebagai salah atau tidak masuk akal.
Ada juga tiga tipe konstruktivisme edukasional Konstruktivisme pribadi atau individual:
  1. Memandang semua pengetahuan sebagai konstruksi manusia
  2. Individu menciptakan pengetahuan dan mengonstruksi konsep
  3. Sudut pandang hanya bisa di nilai secara parsial berdasarkan korespondensinya dengan norma yang diterima umum.
Semoga uraian singkat ini bermanfaat :)

No comments:

Post a Comment