Monday, April 25, 2011

Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah


Psikologi Pendidikan

Psikologi Pendidikan adalah ilmu psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam konteks pendidikan mencakup proses belajar dan mengajar (suatu disiplin ilmu yang mengaplikasikan ilmu psikologi dalam dunia belajar dan guru) yang juga merupakan cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Psikologi pendidikan berguna dalam penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas, kegiatan pendidikan pembelajaran, pengembangan dan pembaruan kurikulum, proses belajar mengajar, layanan konseling, evaluasi bakat dan kemampuan, sosialisasi proses dan interaksi proses itu dengan pendayagunaan kognitif dan penyelenggaraan pendidikan keguruan agar sistem pendidikan yang ingin dicapai dapat terwujud.

Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru dapat :
·         merumuskan tujuan pembelajaran
·         memilih strategi atau metode pembelajaran,
·         memilih alat bantu dan media pembelajaran yang tepat
·         memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling kepada peserta didiknya,
·         memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik,
·         menciptakan iklim belajar yang kondusif,
·         berinteraksi secara bijak dengan peserta didiknya,
·         menilai hasil pembelajaran, dan
·         dapat mengadministrasikan pembelajaran secara efektif dan efisien.
 
Psikologi Sekolah

Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik,sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.
Psikologi  sekolah juga menangani praktisi di sekolah. Psikologi sekolah juga membantu anak murid dalam menyelesaikan masalah, seperti kesulitan belajar, masalah dengan guru atau masalah dengan sesama teman. Psikologi sekolah juga harus mengikuti perkembangan zaman dan teknologi agar dapat terus mengikuti perkembangan anak murid dengan baik.

Sumber
Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
http://hutabalian72.wordpress.com/2010/02/02/peranan-psikologi-pendidikan-dalam-proses-belajar-mengajar/

Bimbingan dan Konseling


Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dalam membuat keputusan yang bijaksana dan dalam penyesuaian diri, serta dalam memecahkan masalah kehidupan, bertujuan agar penerima bantuan dapat berkembang mandiri dan mampu bertanggung jawab bagi dirinya sendiri, mengembangkan potensi individu untuk mampu memecahkan masalah tanpa bantuan orang lain.Bimbingan dipusatkan untuk memecahkan masalah.

Konseling merupakan proses bantuan untuk memecahkan masalah pribadi. Konselor membantu memecahkan permasalahan. Konselor melakukan koordinasi kegiatan bimbingan di sekolah dan menambah kegiatan yang lebih berguna dalam perkembangan siswa

Dalam ruang lingkup sekolah, konselor perlu mengetahui cara memanage kelas yang baik, kemampuan dalam berkomunikasi dengan baik, memiliki ketrampilan sosial, mampu melibatkan orang tua dalam membantu perkembangan siswa, mampu menangani struktur organisasi kelas, serta mengukur dan mengevaluasi sistem yang telah diterapkan disekolah.

Sumber
Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok : LPSP3 Fakultas Psikologi UI

Psikologi Sekolah


Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik,sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.

Psikologi sekolah fokus pada teori belajar, metode pengajaran, motivasi, kognitif, emosional, dan perkembangan moral serta hubungan orangtua anak. Psikologi sekolah juga mendalami anak-anak dengan kebutuhan khusus. Ahli lain menambahkan bahwa psikologi sekolah berguna dalam penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas, pengembangan dan pembaruan kurikulum, ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan, sosialisasi proses dan interaksi proses itu dengan pendayagunaan kognitif dan penyelenggaraan pendidikan keguruan. Teoris dan peneliti lebih diidentifikasi sebagai psikolog pendidikan, sementara praktisi di sekolah lebih diidentifikasi sebagai psikolog sekolah.
                                                                  
Psikologi sekolah juga membantu anak murid dalam menyelesaikan masalah, seperti kesulitan belajar, masalah dengan guru atau masalah dengan sesama teman. Psikologi sekolah juga harus mengikuti perkembangan zaman dan teknologi agar dapat terus mengikuti perkembangan anak murid dengan baik.

Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus


Pelajar yang tidak biasa adalah anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat.
 
Retardasi mental adalah lemahnya fungsi intelektual ditandai dengan tidak dapat menguasai, mengontrol, serta merawat dirinya sendiri.  Anak dengan retardasi mental ditandai kondisi sebelum usia 18 tahun (biasanya memiliki IQ dibawah 70) sulit untuk menyesuaikan diri dan berkembang sehingga membutuhkan dukungan serta pengawasan. Anak dengan retardasi mental berat (IQ 25-39) membutuhkan lebih banyak dukungan.

Beberapa strategi mengajar yang baik untuk berinteraksi dengan anak-anak penderita retardasi mental :
  1. Selalu ingat level fungsi mental anak
  2. Sesuaikan instruksi pengajaran anda dengan kebutuhan si anak
  3. Jangan berprasangka negatif terhadap kemampuan belajar anak
  4. Sadari bahwa banyak anak dengan retardasi mental bukan hanya memiliki kebutuhan akademik, tetapi juga membutuhkan bantuan untuk meningkatkan keterampilan perawatan diri dan keterampilan sosial.
  5. libatkan orang tua sebagai mitra mendidik anak
Sumber
Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group 

Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan anak usia dini adalah suatu pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai umur 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini dapat dilakukan secara formal, nonformal dan informal. Secara formal adalah pendidikan yang berijazah dan berjenjang pasti. Contohnya TK
Pendidikan nonformal tidak ada kurikulum, tidak berstandart dan tidak ada lembaga yang menangani. Contohnya Taman Pendidikan Al-Quran dan kursus.
Pendidikan informal, pendidikan keluarga atau pendidikan yang dilakukan oleh lingkungan. Contoh Taman PKK dll.

Tujuan dari pendidikan anak usia dini adalah:
-         - Untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai  dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
-          -Belajar diusia dini juga dapat membantu anak dalam memecahkan masalah

Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi